ITTIBA' KEPADA RASULLULLAH


" Dan tidaklah patut bagi laki-laki mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. "
 (QS : Al-Ahzaab Ayat: 36)

      Ittiba' adalah mengikuti pendapat orang lain dengan mengetahui dalil
(alasan) yang di jadikan dasar pegangan bagi pendapatnya itu. Orang yang mengikuti pendapat orang lain seperti itu di sebut muttabi'. Ittiba' dalam soal-soal agama di perintahkan.Tiap muslim wajib Ittiba' kepada Nabi Muhammad SAW agar setiap perbuatannya sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya.

Mengapa kita ittiba' kepada Rasulullah?
Jawabannya, karena :

1. Rasullulah meyakini kebenaran Al-Qur'an yang di turunkan kepadanya.
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". QS: Al-Baqarah Ayat : 285)

2. Rasulullah adalah orang yang pertama kali mengamalkan perintah Allah dalam Al-Qur'an dan meninggalkan larangan-Nya.

3. Ittiba' kepada Rasullulah sama dengan mencintai Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS: Ali Imran Ayat : 31)

4. Berpaling dari Rasullulah berarti kafir.
Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir". (QS: Ali Imran Ayat: 32)

5. Rasulullah menjadi tempat bertanya berbagi ilmu, Di antaranya;

A). Tentang Allah : Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS: Al-Baqarah Ayat: 186)

B). Tentang Bulan Sabit : 
Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. (QS: Al-Baqarah Ayat: 189)

C). Tentang Nafkah :
Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. QS: Al-Baqarah Ayat: 215)

D). Tentang Hukum Perang :
 Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (QS: Al-Baqarah Ayat: 217)

E).  Tentang Haidh :  
 Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS: Al-Baqarah Ayat: 222)

F). Tentang Roh :
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS: Al-Israa' Ayat: 85)

     Bandingkan posisi Beliau dengan seorang profesor. Seorang profesor hanya di tanya pada satu bidang disiplin ilmu. Sedangkan Rasulullah menjadi tempat bertannya dalam berbagai disiplin ilmu. Berarti keilmuan Rasulullah melebihi profesor. Karena begitu luar biasanya Rasulullah, sudah selayaknya para Muttabi' menjunjung adab kepada Beliau Shallallahualaihi wa sallam sebagaimana yang telah di tentuksn berfirmannya Allah SWT yang Artinya :

1. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
 

2. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari.

3. Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS : Al-Hujaraat Ayat: 1-3)


Wallahu a'lam bish-showab.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar